PRAMUKA

PRAMUKA
Tunas Kelapa

Senin, 16 Agustus 2010

Makna Kiasan Lambang Gerakan Pramuka

Lambang Gerakan Pramuka adalah Silhouette Tunas Kelapa yang diciptakan oleh kak Sunaryo Atmodipuro, seorang Andalan Nasional yang pernah aktif bekerja di Departemen Pertanian. Lambang gerakan pramuka ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Kwarnas No.06/KN/72 yang dikeluarkan pada tanggal 31 Januari 1972.
Kiasan-kiasan Lambang Gerakan Pramuka
1)   Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal
Penduduk asli yang pertama yang menurukan generasi baru, maknanya :
Bahwa setiap pramuka merupakan inti dari kelangsungan hidup bangsa.
2)   Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan bagaimanapun
Setiap pramuka kuat dan sehat jasmani serta rohaninya.
3)   Nyiur dapat tumbuh dimana saja
Setiap pramuka dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan dimanapun dia berada dan dalam keadaan apapun juga.
4)   Pohon nyiur tumbuh lurus keatas
Setiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi, lurus dan benar. Tidak mudah terombang-ambing atau terpengaruh.
5)   Akar pohon tumbuh kuat dan erat di dalam tanah
Setiap pramuka mempunyai tekad dan keyakinan yang kuat berdasarkan keyakinan yang baik dalam mencapai tujuan.
6)   Nyiur adalah pohon yang serbaguna (dari akar sampai ujung pohon)
Setiap pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan tanah airnya (Negara). Pohon nyiur mempunyai kegunaan yang banyak (multiguna), misalnya :
a)   Akarnya, dipergunakan untuk obat
b)   Batangnya, dapat dipergunakan untuk tiang rumah (pondok), untuk jembatan dan kayu bakar
c)   Buahnya, dapat dimakan dan diolah untuk mendapatkan minyak.
d)   Air buahnya, dapat diminum.
e)   Janur (daun muda), dapat dibuat sebagai hiasan.
f)    Daun pohon kelapa, dapat dibuat sebagai atap rumah.
g)   Tulang daunnya, untuk sapu lidi.
h)   Batok kelapa (tempurung), dapat dibuat sebagai alat-alat rumah tangga atau barang kerajianan,
i)    Kulit buahnya, dapat dibuat sebagai alas kaki dan tambang, dsb.
Dari contoh-contoh di atas, jarang ada pohon yang begitu banyak kegunaannya. Dan begitu pula pada setiap pramuka yang harus berguna bagi dirinya, orangtua, masyarakat, dan Negara. Bukan menjadi bebannya orang lain.

SURVIVAL




1. Definisi Survival

Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yg akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi pencinta alam

S : Sadar dalam keadaan gawat darurat
U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
R : Rasa takut dan putus asa hilangkan
V : Vitalitas tingkatkan
I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
V : Variasi alam bisa dimanfaatkan
A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
L : Lancar, slaman, slumun, slamet


Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival ini, agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah "STOP" yang artinya :
S : Stop & seating / berhenti dan duduklah
T : Thingking / berpikirlah
O : Observe / amati keadaan sekitar
P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan

2. Mengapa Ada Survival

Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yg dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :

1. Keadaan alam (cuaca dan medan)
2. Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
3. Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
4. Banyaknya kesulitan yg biasanya timbul akibat kesalahan kita sendiri.

3. Kebutuhan survival yang harus dipunyai oleh seorang survivor adalah antara lain:

1. Sikap mental

1. Semangat untuk tetap hidup
2. Kepercayaan diri
3. Akal sehat
4. Disiplin dan rencana matang
5. Kemampuan belajar dari pengalaman

2. Pengetahuan

1. Cara membuat bivak
2. Cara memperoleh air
3. Cara mendapatkan makanan
4. Cara membuat api
5. Pengetahuan orientasi medan
6. Cara mengatasi gangguan binatang
7. Cara mencari pertolongan

3. Pengalaman dan latihan

1. Latihan mengidentifikasikan tanaman
2. Latihan membuat trap, dll

4. Peralatan

1. Kotak survival
2. Pisau jungle , dll

5. Kemauan belajar

4. Langkah yg harus ditempuh bila anda tersesat :

1. Mengkoordinasi anggota
2. Melakukan pertolongan pertama
3. Melihat kemampuan anggota
4. Mengadakan orientasi medan
5. Mengadakan penjatahan makanan
6. Membuat rencana dan pembagian tugas
7. Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia kuar
8. Membuat jejak dan perhatian
9. Mendapatkan pertolongan

5. Bahaya-bahaya dalam survival
Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :
1.Ketegangan dan panic, pencegahan :

1. Sering berlatih
2. Berpikir positif dan optimis
3. Persiapan fisik dan mental
4. Matahari / panas
5. Kelelahan panas
6. Kejang panas
7. Sengatan panas

2.Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas :

1. Penyakit akut/kronis
2. Baru sembuh dari penyakit
3. Demam
4. Baru memperoleh vaksinasi
5. Kurang tidur
6. Kelelahan
7. Terlalu gemuk
8. Penyakit kulit yang merata
9. Pernah mengalami sengatan udara panas
10. Minum alcohol
11. Dehidrasi
12. Pencegahan keadaan panas :
1. Aklimitasi
2. Persedian air
3. Mengurangi aktivitas
4. Garam dapur
5. Pakaian :
- Longgar
- Lengan panjang
- Celana pendek
- Kaos oblong

3. Serangan penyakit

1. Demam
2. Disentri
3. Typus
4. Malaria

4. Kemerosotan mental

Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
Penyebab :

1. Kejiwaan dan fisik lemah
2. Keadaan lingkungan mencekam

Pencegahan:

1. Usahakan tenang
2. Banyak berlat

5. Bahaya binatang beracun dan berbisa

* Keracunan
Gejala : Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang mencret, kejang2seluruh badan, bisa pingsan.
Penyebab: Makanan dan minuman beracun
Pencegahan:

1. Air garam di minum
2. Minum air sabun mandi panas
3. Minum teh pekat
4. Di tohok anak tekaknya

6. Keletihan amat sangat

Pencegahan :

1. Makan makanan berkalo
2. Membatasi kegiatan
3. Kelaparan
4. Lecet
5. Kedinginan

6. Peralatan SURVIVAL

1. Pisau
2. Tali kecil
3. Senter
4. Cermin suryakanta, cermin kecil
5. Peluit
6. Korek api yg disimpan dalam tempat kedap air
7. Tablet garam, norit
8. Obat-obatan pribadi
9. Jarum + benang + peniti
10. dll


1. Definisi Survival

Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yg akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi pencinta alam

S : Sadar dalam keadaan gawat darurat
U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
R : Rasa takut dan putus asa hilangkan
V : Vitalitas tingkatkan
I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
V : Variasi alam bisa dimanfaatkan
A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
L : Lancar, slaman, slumun, slamet


Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival ini, agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah "STOP" yang artinya :
S : Stop & seating / berhenti dan duduklah
T : Thingking / berpikirlah
O : Observe / amati keadaan sekitar
P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan

2. Mengapa Ada Survival

Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yg dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :

1. Keadaan alam (cuaca dan medan)
2. Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
3. Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
4. Banyaknya kesulitan yg biasanya timbul akibat kesalahan kita sendiri.

3. Kebutuhan survival yang harus dipunyai oleh seorang survivor adalah antara lain:

1. Sikap mental

1. Semangat untuk tetap hidup
2. Kepercayaan diri
3. Akal sehat
4. Disiplin dan rencana matang
5. Kemampuan belajar dari pengalaman

2. Pengetahuan

1. Cara membuat bivak
2. Cara memperoleh air
3. Cara mendapatkan makanan
4. Cara membuat api
5. Pengetahuan orientasi medan
6. Cara mengatasi gangguan binatang
7. Cara mencari pertolongan

3. Pengalaman dan latihan

1. Latihan mengidentifikasikan tanaman
2. Latihan membuat trap, dll

4. Peralatan

1. Kotak survival
2. Pisau jungle , dll

5. Kemauan belajar

4. Langkah yg harus ditempuh bila anda tersesat :

1. Mengkoordinasi anggota
2. Melakukan pertolongan pertama
3. Melihat kemampuan anggota
4. Mengadakan orientasi medan
5. Mengadakan penjatahan makanan
6. Membuat rencana dan pembagian tugas
7. Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia kuar
8. Membuat jejak dan perhatian
9. Mendapatkan pertolongan

5. Bahaya-bahaya dalam survival
Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :
1.Ketegangan dan panic, pencegahan :

1. Sering berlatih
2. Berpikir positif dan optimis
3. Persiapan fisik dan mental
4. Matahari / panas
5. Kelelahan panas
6. Kejang panas
7. Sengatan panas

2.Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas :

1. Penyakit akut/kronis
2. Baru sembuh dari penyakit
3. Demam
4. Baru memperoleh vaksinasi
5. Kurang tidur
6. Kelelahan
7. Terlalu gemuk
8. Penyakit kulit yang merata
9. Pernah mengalami sengatan udara panas
10. Minum alcohol
11. Dehidrasi
12. Pencegahan keadaan panas :
1. Aklimitasi
2. Persedian air
3. Mengurangi aktivitas
4. Garam dapur
5. Pakaian :
- Longgar
- Lengan panjang
- Celana pendek
- Kaos oblong

3. Serangan penyakit

1. Demam
2. Disentri
3. Typus
4. Malaria

4. Kemerosotan mental

Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
Penyebab :

1. Kejiwaan dan fisik lemah
2. Keadaan lingkungan mencekam

Pencegahan:

1. Usahakan tenang
2. Banyak berlat

5. Bahaya binatang beracun dan berbisa

* Keracunan
Gejala : Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang mencret, kejang2seluruh badan, bisa pingsan.
Penyebab: Makanan dan minuman beracun
Pencegahan:

1. Air garam di minum
2. Minum air sabun mandi panas
3. Minum teh pekat
4. Di tohok anak tekaknya

6. Keletihan amat sangat

Pencegahan :

1. Makan makanan berkalo
2. Membatasi kegiatan
3. Kelaparan
4. Lecet
5. Kedinginan

6. Peralatan SURVIVAL

1. Pisau
2. Tali kecil
3. Senter
4. Cermin suryakanta, cermin kecil
5. Peluit
6. Korek api yg disimpan dalam tempat kedap air
7. Tablet garam, norit
8. Obat-obatan pribadi
9. Jarum + benang + peniti
10. dll

MOUNTAINEERING

PENDAHULUAN

Negara Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam yang bernilai sangat tinggi. Sumberdaya alam itu berupa lautan dengan kekayaanya ,hutan hutan tropis yang diakui sebagai paruparu dunia ,sungai -sungai , danau alami dan gunung-gunung.

Sebagai pecita alam kita dituntut untuk lebih mengetahui kondisi alam, hal tersebut selain untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap alam juga dapat memenuhi rasa keingin tahuan yang Sebagai mendorong rasa keberanian serta ketabahan dalam menghadapi tantangan alam.

Gunung adalah bagian alam yang mempunya keindahan dan keunikan. Gunung juga merupakan suber daya alam yang menyimpan banyak kekayaanyang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Untuk megetahui lebih dalam tentang gunung kita bisa melakukan pendakian. Dalam kepecinta alaman pendakian gunung disebut dengan MONTAINEERING. Mountaineering merupakan suatu perjalanan mulai dari kaki gunung sampai kepuncak gunung, dan kemudian turun dengan selamat.

MOUNTAINEERING

Secara etimologi MOUNT berasal dari bahasa inggris yang berarti gunung.
Dalam kepecinta alaman mountaineering merupakan seluruh kegiatan yang dilakukan digunung.kegiatan yang biasa dilakukan dalam mountaineerin diantaranaya:

1. berjalan (hillwalking)
2. memanjat tebing ( rock climbing)
3. mendaki gunung ES (snowand ice climbing).
4. Berjalan (hill walking) merupakan kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh pendaki gunung khusus nya di Indonesia.

Sebelum melaksanakan mountaineering ( pendakian ) ada hal hal yang perlu kita perhatikan:

A. PERSIAPAN MENDAKI GUNUNG

Adapun persiapan tang perlu dilakukan antara lain.

1. rencana ekspedisi
2. pengumpulan data tentang gunung yang akan kita daki
3. pemahaman yang baik tentang peta
4. menetapkan manfaat dari pendakian tersebut
5. persiapan diri bagi pendaki

Adapun faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan suatu pendakian:

* faktor internal, merupakan faktor dari diri si pendaki meliputi kesiapan fisik, mental pengetahuan, tehnik atau kererampilan dan peralatan.
* faktor eksternal,merupakan faktor diluar diri sipendaki meliputi badai, hujan, udara dingin dan kondisi alam lainya.

Untuk itu pendaki harus mampu memilih lintasan yang tepat serta harus pandai meyiasati kondisi alam. Selain itu sebelum mendaki gunung terlebih dahulu hendaknya harus melengkapi diri dengan keterampilan seperti: membaca dan memahami peta,membaca kompas, teknik P3K dan perlengkapan yang memadai( logistik tenda,obat obatan dan pakaian).sebelum kita melakukan pendakian sebaiknya harus memberi tahu dahulu kepada masyarakat atau langsung kepada kepala desa setempat.

B. PERLENGKAPAN MENDAKI GUNUNG

Adapun perlengkapan yang harus dibawa dan digunakan dalam mendaki gunung yaitu:

A). PERLENGKAPAN DASAR

1. Carel atau Ransel

Carel berguna untuk meletakkan pakaian,logistik,obat-obatan dan peralatan mandi.
Ada hal yang perlu kita ingat dalam penggunaan Carel. Hal tersebut ialah kenyamanan Carel yang rangkanya sesuai dengan bentuk tulang punggung kita.
Hal-hal yang perlu dalam memilih Carel:

* Ringan. Sebaiknya memilih Carel yang terbuat dari bahan water proof, bahan ini
tidak menyerap banyak air disaat basah dan juga dapat melindungi isi nya.
* Kuat. Mampu membawa beban dengan aman,tidak mudah robek dan berdaya tahan tingi.
* Nyaman (comfort table) Carel yang mempunyai rangka, ini berguna agar berat beban merata dan seimbang keseluruh tubuh. Tali penyadang Carel harus kuat, agak lebar, empuk dan mudah distel.

Cara-cara mempacking ialah

1. Tempatkanlah barang-barang yang lebih berat setinggi dan sedekat mungkinkebadan. Barang barang yang relatif lebih ringan ditempatkan dibagian bawah.
2. Kelompokan barang barang Barang barang yang sering duperlukan dalam
perjalanan ditempatkan pada bagian atas atau pada kantong kantong luar Cerel
seperti: ponco,alat P3K,kamera dan lain lain
3. dan masukan kedalam kantong pelastikyang tidak tembus air terutama pakaian ,
buku dll

2. Tenda

Mengenai tenda yang harus diperhatikan adalah tenda yang dapat menahan hujan dan
angin. Untuk mendirikan tanda usahakan di tempat yang datar mendekati mata air jauh dari pohon – pohon yang kering dan menghadap jalan .

3. Perlengkapan Masak dan Makanan

Alat – alat perlengkapan masak yang di bawa harus praktis dan efisien seperti nesting, kompor gas tabung . Sedangkan makanan yang dibawa harus makanan yang ringkas dan mudah dimasak seperti mie, sarden, kornet, susu kaleng dan makanan lain yang banyak mengandung hidrat arang atau makanan yang banyak menghasilkan energi seperti coklat, gula merah dan madu

4. Pakaian

Karena sering terjadi perubahan cuaca, maka sebaiknya menggunakan pakaian yang dapat menyerap keringat, jangan lupa membawa jaket atau sweter, sarung tangan, topi atau sebo yang berwarna norak, gunanya seandainya tersesat akan mudah terlihat oleh TIM SAR.

Dalam perjalanan mendaki gunung sebaiknya mengenakan pakaian yang mudah kering atau tidak terlalu menyerap air bila basah. Mengenai perlengkapan tidur sebaiknya menggunakan Sleeping Bag (kantong tidur), bahan yang bagus adalah dari jenis Down dan Duvet (terbuat dari bulu angsa) atau dari bahan parasut.

5. Sepatu atau Sandal Gunung

Gunanya untuk melindungi kaki kita dari batu tejam, kayu runcing, gigitan binatang serta duri – duri yang banyak kita temui selama perjalanan mendaki gunung tersebut.
Adapun syarat – syarat sepatu yang baik yaitu sepatu yang mempunyai kembang yang besar dengan ceruk yang dalam dan berpunggung yang tanggi, gunanya untuk memantapkan posisi kaki terhadap tebing yang curam dan bebatuan yang terjal. Sebaiknya menggunakan sepatu atau sandal yang bahanya terbuat dari karet karena tidak mudah robek bila terkena duri atau batu yang cadas dan memakai sepatu atau sandal yang berukuran lebih besar untuk menghindari kelecetan pada kaki.

6. Jas Hujan atau Ponco

* Gunanya apabila keadaan atau cuaca disana tidak mendukung atau hujan kita
* bisa menggunakan jas hujan atau ponco tersebut untuk melindungi tubuh kita dari air
* hujan, sehingga kita tidak basah dan kedinginan.

7. Lentera atau Senter

Gunanya untuk penerangan, apabila kita melakukan pendakian pada malam hari dan untuk penerangan dalam tenda dimalam hari.

8. Peralatan P3K

Peralatan ini sangat penting untuk mengatasi keadaan yang tidak diduga seperti terkena duri, sengatan binatang, digigit ular dan lain – lain.

Beberapa bahan atau peralatan P3K yang harus dibawa antara lain:

* Alkohol
* Air bersih, Boor water, Povidone iodine (obat untuk mencuci luka)
* Paracetamol (obat untuk mengurangi rasa nyeri)
* Amoniak atau Eau de cologne (bahan untuk menyadarkan)

Adapun jenis alat yang harus tersedia antara lain:

1. Pembalut cepat
2. Pembalut gulung
3. Pembalut segitiga
4. Kapas
5. Plaster
6. Kasa steril
7. Gunting
8. Pinset
9. Jarum

9. Perlengkapan untuk MCK meliputi:

* Haduk
* Sabun
* Sikat gigi
* Odol
* Dan lain – lain.

B). PERLENGKAPAN KHUSUS

Perlengkapan khusus adalah perlengkapan yang di sesuaikan dengan tujuan pendakian tersebut seperti:

1. Perlengkapan penelitian : kamera, buku – buku dan alat – alat tulis lainya.
2. Perlengkapan penyusuran sungai: perahu, dayung, pelampung dan lain – lain.
3. Perlengkapan pendakian tebing: tali karmantel, karbinel, chock, figure x dan lain- lain.

C). PERLENGKAPAN TAMBAHAN

Perlengkapan ini tidak harus dibawa seperti: walkmen, gitar dan lain – lain.

C. CARA MENDAKI GUNUNG

Cara mendaki gunungse benarnya tidakada ketentuannya, terserah pada diri si pendaki sendiri, yang penting harus berhati-hati dan tidak perlu terburu-buru. Apabila kita melakukan pendakian gunung dengan TIM hendaknya pemimpin harus memperhatikan angotanya baik fisik maupun non fisik,pemimpin harus mengertijalur pendakian, sedangkan bilamedaki sendiri kita harus mengerti jalur,pandai mengunakan kompas , membaca peta dan membawa perlengkapan serta harus memberitahukan kepada penduduk atau kepala desa setempat.yang paling penting dalam pendakianharuslah berjalan dengan hati hati dan jangan takabur

D. PENYAKIT DAN RESIKO DALAM PENDAKIAN

Penyakit yang sering dialami di gunung oleh si pendaki biasanya disebabkan oleh ketinggian,suhu dingin atau panas yang berlebihan dan kelelahan. Penyakit tersebut antara lain:

1. Kedinginan (HIPOTERMIA)

Penyakit hiportemia iyalah panas tubuh lebih cepat dripada suhu tubuh yang menurun. Cara mengatasinya:

1. gantikan berikan pakaian kering yang hangat.
2. berikan panas dari luar (api unggun , selimut tebal)
3. selimuti korban dan gunakan sliping bag (kantong tidur)
4. berikan makanan dan minuman yang hangat .
5. jangan berikan balsem.

2. Kejang otot.

Adalah kekakuan tubuh dan anggota tubuh untuk beberapa saat. Cara penanggulanganya:

1. renggangkan otot yang kejang .
2. pijatlah otot yang kejang secara berlahan .
3. berikan korban minum air garam
4. kompreslah otot yang kejang sebelum atau sesudah perenggangan.

3. Terkilir atau keseleo.

Yaitu luka oleh karena perengangan atau robekan jarigan ikat sendi (berselisihnya sendi atau tulang). Cara penanggulanganya

1. tinggikan daerah cidera .
2. bersihkan dan beriobat
3. balut dan istirahatkan .

4. Kekurangan oksigen (hipokia)

Cara penaggulanganya

1. korban jangan dikelilingi
2. berikan nafas bantuan
3. jangan diberi air minum

PENUTUP
Apabila kita hendak melakukan kegiatan MOUNTAINEERING kitaharus membekali diri kita dengan penetahuan yang cukup, kita bisa membaca buku, meminta petunjuk pada orang yang mengetahui MOUNTAINEERING.

Pionering


PDF Print E-mail

 Bidang Tali Temali
Dalam tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya.

Macam simpul dan kegunaannya
1.         Simpul ujung tali
            Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
2.         Simpul mati
            Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
3.         Simpul anyam
            Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering
4.         Simpul anyam berganda
            Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah
5.         Simpul erat
            Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
6.         Simpul kembar
            Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin
7.         Simpul kursi
            Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan
8.         Simpul penarik
            Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar
9.         Simpul laso

            Untuk gambar macam-macam simpul dapat dilihat di bawah ini
Image

Image 
  
Macam Ikatan dan Kegunaannya
            1.         Ikatan pangkal
                        Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini dapat juga
digunakan untuk memulai suatu ikatan.
            2.         Ikatan tiang
                        Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya
untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.
            3.         Ikatan jangkar
                        Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.
            4.         Ikatan tambat
                        Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.
            5.         Ikatan tarik
                        Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada  suatu tiang, kemudian mudah untuk
membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon.
            6.         Ikatan turki
                        Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher
            7.         Ikatan palang
            8.         Ikatan canggah
            9.         Ikatan silang
            10.       Ikatan khaki tiga

Untuk gambar macam-macam ikatan dapat dilihat di bawah ini.
Image

Image

Satuan Karya / SAKA (Pramuka)

Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pandega, dan para pemuda usia 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Saka memiliki beberapa krida, dimana setiap Krida mengkususkan pada sub bidang ilmu tertentu yang dipelajari dalam Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki SKK untuk TKK Khusus saka yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di sebuah Saka.
Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bhakti Satuan Karya Pramuka (PERTISAKA) yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka dan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut perkemahan antar saka (PERAN SAKA) dimana dimungkinkan tiap saka mentranfer bidang keilmuan masing-masing. Bagian terkecil dari saka disebut krida,
Satuan Karya Pramuka yang dulu ada 7, pada saat ini satu lagi satuan karya pramuka yang dibentuk adalah satuan karya pramuka Wira Kartika yang merupakan hasil kerja sama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan Mabes TNI Angkatan Darat, sehingga satuan karya pramuka pada saat ini ada 8.

Saka Dirgantara

Logo SakaDirgantara
wing Bhakti Saka Dirgantara
Satuan Karya Pramuka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan atau memiliki landasan udara.
Pelatihan Pramuka Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para profesional di bidang kedirgantaraan, TNI AU pihak perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu.
Saka Dirgantara meliputi 3 krida, yaitu:
  1. Krida Olahraga Dirgantara (ORGIDA)
  2. Krida Pengetahuan Dirgantara
  3. Krida Jasa Kedirgantaraan
Krida Olah Raga Dirgantara mempunyai 5 SKK, yaitu:
  1. Terbang Bermotor
  2. Terbang Layang
  3. Aeromodelling
  4. Terjun Payung
  5. Layang Gantung
Krida Pengetahuan Dirgantara mempunyai 5 SKK, yaitu:
  1. Aerodinamika
  2. Pengaturan Lalu Lintas Udara (PLLU)
  3. Meteorologi
  4. Fasilitas Penerbangan
  5. Navigasi Udara
Krida Jasa Dirgantara mempunyai 4 SKK, yaitu:
  1. Teknik Mesin Pesawat
  2. Komunikasi
  3. Aerial Search And rescue
  4. Struktur Pesawat

Saka Bhayangkara

Logo Saka 
Bhayangkara
Satuan Karya Pramuka Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional.Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kebhayangkaraan.
Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar dan paling berkembang di Indonesia.Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam.Dalam pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan Pramuka bekerjasama dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia dan terkadang memperbantukan pihak Dinas Pemadam Kebakaran. Biasanya Saka Bhayangkara berada dibawah pembinaan POLRI.
Saka Bhayangkara meliputi 4 krida, yaitu :
  1. Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
  2. Krida Lalu Lintas (Lantas)
  3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
  4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP)
pada krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana terdapat 4 sub krida :
  1. Subkrida PASKUD (Pasukan Berkuda)
  2. Subkrida PASKAN (Pasukan Anjing Pelacak)
  3. Subkrida DAMKAR (Pemada Kebakaran)
  4. Subkrida SAR (Search And Rescue)
Pada saat ini Krida saka bhayangkara yang memiliki sub krida PASKUD hanya di wilayah Jakarta Timur, Tepatnya Ranting Pasar Rebo, Ciracas, dan Cipayung. terlahir beberapa aswasada didalamnya, diantaranya : Riyan Pauzan(Ciracas), Dedi Wahyudi(Pasar Rebo), dan Junaedi (Cipayung).

Saka Bahari

Logo Saka Bahari
Satuan Karya Pramuka Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut dan perairan dalam. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang Kelautan.
Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan Departemen Kelautan. Umumnya Saka Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari.
Saka Bahari meliputi 4 krida, yaitu :
  1. Krida Sumberdaya Bahari
  2. Krida Jasa Bahari
  3. Krida Wisata Bahari
  4. Krida Reksa Bahari

Saka Bhakti Husada

Logo Saka Bhakti
SATUAN KARYA PRAMUKA BAKTI HUSADA (SAKA BAKTI HUSADA) Satuan Karya Pramuka Bakti Husada disingkat Saka Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan. Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Dan kemudian dicanangkan oleh Menkes RI pada tanggal 12 November 1985 sebagai Hari Kesehatan Nasional di Magelang.
Tujuan dibentuknya Saka Bakti Husada adalah untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkunganya. Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya. Yang dapat menjadi anggota Saka Bakti Husada adalah :
1. Pramuka penggalang, usia 14 tahun ke atas, yang sudah mencapai tingkat Penggalang Terap.
2. Pemuda berusia 16-23 tahun, dengan syarat khusus
3. Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
4. Pamong Saka dan Instruktur tetap.

Saka Bakti Husada meliputi 6 (enam) krida, yaitu :
1. Krida Bina Lingkungan Sehat
2. Krida Bina Keluarga Sehat
3. Krida Penanggulangan Penyakit
4. [[Krida Bina Gizi
]]
5. Krida Bina Obat
6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Krida Bina Lingkungan Sehat, terdiri atas 5 (lima) SKK :
1. SKK Penyehatan Perumahan
2. SKK Penyehatan Makanan dan Minuman
3. SKK Pengamanan Pestisida
4. SKK Pengawasan Kualitas Air
5. SKK Penyehatan Air
Krida Bina Keluarga Sehat, terdiri atas 6 (enam) SKK :
1. SKK Kesehatan Ibu
2. SKK Kesehatan Anak
3. SKK Kesehatan Remaja
4. SKK Kesehatan Usia Lanjut
5. SKK Kesehatan Gigi dan Mulut
6. SKK Kesehatan Jiwa
Krida Penanggulangan Penyakit, mempunyai 8 (delapan) SKK :
1. SKK Penanggulangan Penyakit Malaria
2. SKK Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
3. SKK Penanggulangan Penyakit Anjing Gila
4. SKK Penanggulangan Penyakit Diare
5. SKK Penanggulangan Penyakit TB Paru
6. SKK Penanggulangan Penyakit Kecacingan
7. SKK Imunisasi
8. SKK Gawat Darurat
9. SKK HIV / AIDS
Krida Bina Gizi, mempunyai 5 (lima) SKK :
1. SKK Perencanaan Menu
2. SKK Dapur Umum Makanan/Darurat
3. SKK UPGK dalam Pos Pelayanan Terpadu
4. SKK Penyuluh Gizi
5. SKK Mengenal Keadaan Gizi
Krida Bina Obat, meliputi 5 (lima) SKK :
1. SKK Pemahaman Obat
2. SKK Taman Obat Keluarga
3. SKK Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
4. SKK Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
5. SKK Pembinaan Kosmetik
Krida Bina PHBS, meliputi 5 ( lima ) SKK :
1. SKK Bina PHBS di Rumah
2. SKK Bina PHBS di Sekolah
3. SKK Bina PHBS di Tempat umum
4. SKK Bina PHBS di Instansi Pemerintah
5. SKK Bina PHBS di Tempat kerja
Hasil yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan Saka Bakti Husada adalah :
1. Memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman di bidang Kesehatan
2. Mampu dan mau menyebarluaskan informasi kesehatan kepada masyarakat, khususnya mengenai :
   a. kesehatan lingkungan
   b. kesehatan keluarga 
   c. penaggulangan berbagai penyakit 
   d. gizi 
   e. manfaat dan bahaya obat. 
3. Mampu memberikan latihan tentang kesehatan kepada para Pramuka di gugusdepan.
4. Dapat menjadi contoh hidup sehat bagi masyarakat di lingkungannya
5. Memiliki sikap dan perilaku hidup sehat yang lebih mantap.

Saka Kencana (Keluarga Berencana)

Logo Saka Kencana
Satuan Karya Pramuka Kencana adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan.
Pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Saka Kencana meliputi 4 krida, yaitu :
  1. Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)
  2. Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)
  3. Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE)
  4. Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM).

Saka Taruna Bumi

Logo Saka Taruna 
Bumi
Satuan Karya Pramuka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian.
Pembinaan Saka Taruna Bumi bekerjasama dengan Departemen Pertanian, Dinas Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura.
Saka Tarunabumi meliputi 5 krida, yaitu :
  1. Krida Pertanian dan Tanaman Pangan
  2. Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
  3. Krida Perikanan
  4. Krida Peternakan
  5. Krida Pertanian Tanaman Holtikultura.

Saka Wanabhakti

Logo Saka 
Wanabhakti
Satuan Karya Pramuka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Pembinaan Saka Wanabhakti bekerjasama dengan Departemen Kehutanan, Perhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait.
Saka Wanabakti meliputi 4 (empat) krida, yaitu :
  1. Krida Tata Wana
  2. Krida Reksa Wana
  3. Krida Bina Wana
  4. Krida Guna Wana.

Saka Wira Kartika

Logo Saka Wira 
Kartika
Satuan Karya Pramuka Wira Kartika baru berupa Satuan Karya Rintisan yang mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan.
Pengoraganisasian Saka binaan TNI AD ini, tidaklah jauh berbeda dengan Satuan Karya pada umumnya. Namun Demikian Saka Wira Kartika ini memiliki Program Pendidikan yang dibentuk dalam Satuan Krida antara Lain :
  1. Krida Survival
  2. Krida Pioner
  3. Krida Mountainering
  4. Krida Navigasi Darat
  5. Krida Bintal Juang

Pramuka Garuda

Pramuka Garuda ialah tingkatan tertinggi dalam setiap golongan (Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega). Seorang peserta didik yang telah mencapai tingkatan terakhir dalam golongannya, dan telah memenuhi persyaratan SKK Garuda, berhak mengajukan permohonan kepada Kwartir melalui pembina gudepnya untuk dapat mengikuti uji kelayakan untuk dapat naik ke tingkatan Garuda. Setelah mengajukan permohonan, Kwartir akan mengevaluasi peserta didik itu tentang kelayakan, baik dalam segi mental, ataupun sisi kelayakan persyaratan. Setelah dinilai cakap dan memenuhi persyaratan, calon Pramuka Garuda akan diinterview oleh tim penguji yang terdiri dari tokoh kwartir, gugus depan, guru, orang tua, dan tokoh masyarakat.
Setelah lulus tes interview dan tes kecakapan, seorang peserta didik akan dilantik menjadi Pramuka Garuda. Pelantikan biasanya diselenggarakan bertepatan dengan hari yang bermakna khusus, baik bagi peserta didik tersebut ataupun bagi Gerakan Pramuka, semisal: hari ulang tahun atau Hari Pramuka. Pelantikan umumnya dihadiri oleh Tim Penguji, orang tua dan tokoh Pramuka.

Syarat Pramuka Garuda

Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Siaga

Seorang Pramuka Siaga ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
A. Menjadi contoh yang baik dalam Perinukan Siaga, di rumah, di sekolah atau di lingkungan pergaulannya, sesuai dengan isi Dwisatya dan Dwidarma.
B. Telah menyelesaikan SKU tingkat Siaga Tata.
C. Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus untuk Pramuka Siaga, sedikit-dikitnya enam macam dari tiga bidang Tanda Kecakapan Khusus.
D. Dapat menunjukkan hasta karya buatannya sendiri sedikit-dikitnya sembilan macam dengan menggunakan sedikit-dikitnya tiga macam bahan.
E. Pernah mengikuti Pesta Siaga, sedikitnya dua kali.
F. Dapat membuktikan dirinya sebagai penabung yang rajin dan teratur.
G. Dapat mempertunjukkan kecakapannya di depan umum dalam salah satu bidang seni budaya.

Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Penggalang

Seorang Pramuka Penggalang ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
A. Menjadi contoh yang baik dalam Pasukan Penggalang, di rumah, di sekolah atau di lingkungan pergaulannya, sesuai dengan isi Trisatya dan Dasadarma.
B. Telah menyelesaikan SKU tingkat Penggalang Terap.
C. Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus untuk Pramuka Penggalang, sedikit-dikitnya sepuluh macam dari tiga bidang Tanda Kecakapan Khusus, sedikitnya satu macam TKK tingkat Utama dan dua macam TKK tingkat Madya, yaitu :
1) Lima buah TKK wajib yang dipilih di antara :
a) TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
b) TKK Pengatur Rumah
c) TKK Juru Masak.
d) TKK Berkemah.
e) TKK Penabung.
f) TKK Penjahit.
g) TKK Juru Kebun
h) TKK Pengaman Kampung
i) TKK Pengamat
j) TKK Bidang Olah Raga, misalnya gerak jalan, berenang, dan lain-lain.
2) Lima buah TKK pilihan, yang dapat dipilih di antara TKK yang telah ditetapkan dengan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

D. Dapat menunjukkan hasta karya buatannya sendiri sedikit-dikitnya sepuluh macam dengan menggunakan sedikit-dikitnya lima macam bahan.
E. Pernah mengikuti Jambore, Perkemahan, Bakti dan Lomba Tingkat.
F. Dapat membuktikan dirinya sebagai penabung yang rajin dan teratur.
G. Dapat mempertunjukkan kecakapannya di depan umum dalam salah satu bidang seni budaya.
H. Dapat menjalankan salah satu cabang olah raga, misalnya atletik, renang, senam, bela diri, gerak jalan atau cabang olah raga lainnya.
I. Telah mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat.

Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Penegak

Seorang Pramuka Penegak ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
A. Menjadi contoh yang baik dalam gugusdepan, di rumah, di sekolah, di tempat kerja atau di dalam masyarakat, sesuai dengan isi Trisatya dan Dasadarma.
C. Telah menyelesaikan SKU tingkat Penegak Laksana.
D. Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus untuk Pramuka Penegak, sedikit-dikitnya sepuluh macam dari tiga bidang Tanda Kecakapan Khusus, sedikitnya satu macam TKK tingkat Utama dan tiga macam TKK tingkat Madya, yaitu :

1) Lima buah TKK wajib yang dipilih di antara :
a) TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
b) TKK Pengatur Rumah
c) TKK Juru Masak.
d) TKK Berkemah.
e) TKK Penabung.
f) TKK Penjahit.
g) TKK Juru Kebun
h) TKK Pengaman Kampung
i) TKK Pengamat
j) TKK Bidang Olah Raga, misalnya gerak jalan, berenang, dan lain-lain.
2) Lima buah TKK pilihan, yang dapat dipilih di antara TKK yang telah ditetapkan dengan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
E. Sedikit-dikitnya sudah tiga kali mengikuti pertemuan-pertemuan Pramuka untuk golongan Penegak, di tingkat ranting, cabang, daerah, nasional atau internasional.

F. Tergabung dalam Satuan Karya, dan dapat menyelenggarakan suatu proyek produktif yang bersifat perorangan atau bersifat bersama, sesuai dengan Satuan Karya yang diikutinya.
G. Dapat membuktikan dirinya sebagai penabung Tabanas yang rajin dan teratur.
H. Dapat mempertunjukkan kecakapannya di depan umum dalam salah satu bidang seni budaya, atau membantu menyelenggarakan pertunjukan kesenian.
I. Dapat menjalankan dan memimpin salah satu cabang olah raga, yang dipilih dari cabang olahraga atletik, renang, senam, bela diri, gerak jalan atau cabang olah raga lainnya.
J. Pernah ikut serta dalam kegiatan memikirkan, merencanakan, melaksanakan dan menilai kegiatan pembangunan masyarakat di lingkungannya.

Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Pandega

Seorang Pramuka Pandega ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
A. Menjadi contoh yang baik di rumah, di sekolah/perguruannya, di tempat kerja atau di dalam masyarakat, sesuai dengan isi Trisatya dan Dasadarma.
B. Memahami Undang-undang Dasar 1945 dan GBHN.
C. Telah menyelesaikan SKU tingkat Pandega.
D. Sedikit-dikitnya telah tiga kali mengikuti acara yang dipilihnya di antaranya :

1) Pertemuan Pramuka untuk golongan Penegak dan Pandega di tingkat ranting, cabang, daerah, nasional atau internasional.
2) Perkemahan Wirakarya atau Perkemahan Antar Satuan Karya (Peran Saka) Dirgantara, Bahari, Bayangkara, Tarunabumi, Wanabakti, Kencana, dan saka lainnya di ranting, cabang, atau daerah.
3) Integrasi masyarakat atau peninjauan proyek-proyek kegiatan, atau kunjungan timbal balik diantara Pramuka Pandega antar gugusdepan, ranting, cabang, daerah atau nasional baik secara perorangan maupun secara bersama dalam ikatan satuan, dan membuat laporannya.
e. Sedikit-dikitnya sudah tiga kali ikut membuat perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pengawasan, penilaian dan penyelesaian salah satu atau gabungan dari kegiatan-kegiatan di bawah ini :
1) Pesta Siaga.
2) Perkemahan Penggalang.
3) Raimuna, Perkemahan Wirakarya, Muspanitera, atau Pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega lainnya.

E. Sedikit-dikitnya telah tiga kali ikut membantu salah satu kegiatan masyarakat, peringatan, peralatan, proyek pembangunan dan lain-lain.

Medali Garuda
Bentuk penghargaan bagi Pramuka Garuda berbentuk medali, memiliki pita dengan warna pinggiran putih dan warna garis tebal di tengah merah, di ujung pita terdapat medali yang terbuat dari metal berbentuk segi lima bergambarkan Burung Garuda yang memiliki tunas kelapa di dadanya, dan memegang pita bertuliskan: SETIA, SIAP,SEDIA yang mengambarkan sikap yang dimiliki setiap Pramuka Garuda.

Cara mengenakan medali

Medali dikalungkan dengan pita berada dibawah kacu/dasi dengan ujung medali berada di luar, di depan kacu/dasi dan bila dikalungkan berada tepat di ujung tulang dada. Hanya dikenakan pada upacara resmi.
Warna dasar bagi medali tadi beragam, sesuai dengan warna dasar golongan. Bagi Siaga Garuda berwarna hijau, bagi Penggalang Garuda berwarna merah, bagi Penegak Garuda berwarna kuning, bagi Pandega Garuda berwarna cokelat.

Jumat, 13 Agustus 2010

Jambore Nasional Pramuka (Boy Scouts of America)

                          The jambore Pramuka nasional adalah pengumpulan, atau jambore ribu anggota Pramuka dari Amerika , biasanya diadakan setiap empat tahun dan diselenggarakan oleh Dewan Nasional Boy Scouts of America. Referred to as "the Jamboree", "Jambo", or NSJ, Scouts from all over the nation and world have the opportunity to attend. Yang dimaksud dengan "yang" Jambore, "", atau NSJ, Pramuka Jambo dari seluruh bangsa dan dunia memiliki kesempatan untuk hadir. They are considered to be one of several unique experiences that the Boy Scouts of America offers. Mereka dianggap sebagai salah satu dari beberapa pengalaman unik bahwa Boy Scouts of America menawarkan. The first jamboree was scheduled to be held in 1935 in Washington, DC to celebrate the 25th anniversary of Scouting, but was delayed two years. Jambore pertama ini dijadwalkan akan diadakan pada tahun 1935 di Washington, DC untuk merayakan ulang tahun ke-25 Pramuka, namun tertunda dua tahun. The 1937 jamboree in the Nation's Capital attracted 25,000 Scouts, who camped around the Washington Monument and Tidal Basin . [ 1 ] The event was covered extensively by national media and attended by President Franklin D. Roosevelt . The jambore 1937 di Modal Bangsa tertarik 25.000 Pramuka, yang berkemah di sekitar Monumen Washington dan Tidal Basin . [1] Acara tersebut diliput secara luas oleh media nasional dan dihadiri oleh Presiden Franklin D. Roosevelt .
Following the disruption of World War II , the next jamboree was not held until 1950 in Valley Forge , Pennsylvania . [ 2 ] Subsequent jamborees have been held around the country as a means to promoting Scouting nationally. Menyusul gangguan Perang Dunia II , yang jambore berikutnya tidak dilaksanakan sampai 1950 di Valley Forge , Pennsylvania . [2] jamborees berikutnya telah diselenggarakan di seluruh negeri sebagai sarana untuk mempromosikan Pramuka nasional. Since 1981, the jamboree has been located Fort AP Hill , Virginia . Sejak 1981, jambore telah terletak Fort AP Hill , Virginia . Future jamborees will be held at The Summit: Bechtel Family National Scout Reserve in West Virginia. jamborees berikutnya akan diadakan di The Summit: Bechtel Keluarga Nasional Pramuka Reserve di West Virginia.
A jamboree is held for ten consecutive days and offers many activities for youth participants and the 300,000 members of the general public who visit it. jambore adalah berlangsung selama sepuluh hari berturut-turut dan menawarkan banyak kegiatan bagi peserta pemuda dan 300.000 anggota masyarakat umum yang mengunjunginya. It is considered to be Scouting at its best. Hal ini dianggap sebagai Pramuka yang terbaik.